Thursday, January 17, 2013

Leadership Dilemma

Kepemimpinan bisa Anda temukan dimana saja, kapan saja, dengan siapa saja. Jadi, ketika Anda membaca artikel ini, cobalah untuk mengaplikasikannya secara luas. Konteks kepemimpinan yg saya rujuk bukan hanya mengenenai kepemimpinan di organisasi formil (seperti perusahaan, pemerintahan, Gereja, atau pendidikan), tetapi juga menyangkut masalah kepemimpinan di dalam pertemanan, pacaran, maupun keluarga.

Para pemimpin yg ada di dalam area-area tersebut seringkali, secara sadar tidak sadar, menghadapi sebuah dilema umum. Dilema ini saya beri nama Leadership Dilemma. Sebuah dilema yang membuat para pemimpin harus memilih antara achievement atau relationship.

Achievement (Goals)

Setiap pemimpin pasti mempunyai visi, visi yg dirancang sesuai dengan idealisme pemimpin tersebut. Hanya pemimpin itu sendiri yg 100% paling mengerti apa yg mau dicapai. Pemimpin yg berfokus pada achievement (pencapaian) akan berusaha sebaik mungkin memimpin dan mengorganisir pengikutnya supaya bisa mencapai tujuan tersebut bersama-sama. Dalam proses pencapaian ini, pengikut akan mengalami naik turun (kitidak-stabilan kinerja, emosi dan pikiran), maka itu dibutuhkan ketegasan dan konsistensi pemimpin dalam mengerjakannya. Cara pandang berbeda, solusi berbeda, kemampuan berbeda, serta keluhan-keluhan para pengikut tidak akan pernah menjadi alasan pemimpin untuk tidak bisa mencapai tujuan dengan sempurna.

Pada umumnya, jenis kepemimpinan ini tidak mempunyai relationship yang cukup baik (dingin dan kaku) antara pemimpimpin dengan pengikutnya. The absence of tolerance and understanding membuat para pengikut merasa "terpaksa"dalam proses mencapai tujuan. Tidak jarang para pengikut akan mengkritik pemimpimnya sendiri dari belakang, karena pemimpin mereka bukanlah pendengar yg baik dan sulit untuk menerima kritikan dan masukan dari pengikutnya.

Relationship (People)

Sedangkan berfokus kepada relationship berarti berfokus pada orang-orang (pengikut). Seorang pemimpin akan menaruh concern lebih kepada apa yg dirasakan orang-orang sekitarnya dan akan berusaha sebaik mungkin untuk me-maintain hubungan mereka dengan satu sama lain. Hubungan yg ideal merupakan hubungan yg hangat, damai, tulus, jujur, terbuka, tidak kaku, dan tetap ada respect satu sama lain. Hubungan semacam ini dapat dicapai ketika seorang pemimpin mau untuk "terjun" ke bawah menjadi "sejajar" dengan pengikutnya. Dengan menjadi "sejajar", seorang pemimpin akan dapat lebih memahami cara pengikutnya berpikir dan mengerti apa yg pengikutnya rasakan. Hal ini membutuhkan kerendahan hati dan empati seorang pemimpin untuk dapat membangun hubungan yg dekat dengan pengikutnya dengan menjadi pendengar yg baik.

Jenis kepemimpinan ini juga memiliki kekurangan. Pada umumnya, pemimpin yg menerapkan metode ini akan mengalami kesulitan dalam mencapai tujuan. Dalam proses mencapai tujuannya, pemimpin membutuhkan waktu, tenaga, uang, dan kesabaran yg relatif lebih banyak. Seringkali pempimpin dan pengikut menjadi kehilangan fokus dalam mencapai tujuan karena minimnya ketegasan dan konsistensi penerapan prinsip untuk mencapai tujuan.

The Dilemma

Setelah mengenali dua sisi kepemimpinan yang bertolak belakang di atas, menurut Anda, jenis kepemimpinan manakah yang lebih ideal? Yang mana yang akan Anda korbankan? Apakah pencapaian Anda? Atau hubungan Anda dengan orang-orang sekitar?

Budaya Timur yang relatif lebih kaku, identik dengan tipe kepemimpinan yg berfokus pada pencapaian. Sedangkan dalam perkembangan metode kepemimpinan moderen, banyak yg beranggapan hubungan itu lebih penting dan esensial dalam kepemimpinan. In fact, dilemma ini bukanlah sesuatu yg mudah untuk ditentukan karena hal ini bukan merupakan sebuah pilihan hitam dan putih.

Namun menurut saya pribadi, kedua sisi kepemimpinan yg bertolak belakang ini harus mampu dilatih untuk dipersatukan. Adalah sebuah tantangan besar bagi seorang pemimpin untuk mengaplikasikannya secara bersamaan. Tidak ada rumus ataupun metode pasti untuk berhasil, semua membutuhkan keberanian untuk "bereksperimen". Ambillah langkah pertama untuk menentukan langkah kedua, dan langkah kedua untuk menentukan langkah ketiga, dan seterusnya. Ketika berhasil melakukannya, maka akan terjadi sebuah transformasi luar biasa terhadap kepemimpinan pribadi sekaligus kepemimpinan publik.

Cheers!

Saturday, January 12, 2013

God's Greatest Gift


Never once crossed my mind
A girl like her could be mine
A little too scared to put much hope
Protecting my heart from a painful “nope”

The blood’s rushing inside of me
Hearing something that wasn't meant to be
I found out that she had the same feeling too
Someone had to make me believe it was true

Now, we are here together
Starting a new story between me and her
My days are full of her beauty
The beauty that lasts ‘til eternity

Like the sun shining so bright
She’s the one who makes everything right
The sincerity in her smile
Stops me from breathing for a while

She’s my lover and my best friend
I don't want this to reach an end
In winter, spring, summer, and fall
She is God’s greatest gift of all

Cheers!

Tuesday, January 1, 2013

It's Us against Them All

Some people might view relationship as a journey. Some other might think that when we're in a relationship, it means we're constructing a building together with our partner. Well, to me personally, relationship is a war. A warfare between us against them all.

I'm pretty sure that in any relationship, we clearly do not just walk together. And we certainly do not just build something together. More than that, we will also need to furiously fight for our love. Yeah true, it is not that easy and simple though. We've got enemies to face and fight against. The most common things that most couples have got to deal with might be:

The Ego
We can't see it. We can barely notice it. The Ego has this deadly ability to separate a couple walking towards different directions. By the time we've been aware of it,  we've gone too far from each other already. Well, remember, this is a warfare. We need to stick together to keep being strong.

The Anger
When something goes unexpected within a relationship, The Anger comes and controls everything.  It corrupts the affection that has grown so far, turns it into hatred kind of feeling. The Anger causes a couple that used to protect each other to be hurting each other.

The Confusion
The Confusion has the duty to interrupt good communication between the man and the woman. It is no longer about who is right or who is wrong in a quarrel. When The Confusion gets involved, a couple would just never find a way out because they keep misunderstanding each other.

The Boredom
As the time goes, The Boredom will haunt every relationship. No matter how good we juggle to keep our relationship exciting, there will always be moments when we feel bored with our relationship. It is indeed inevitable, yet it is still possible to overcome.

The Fear
Sometimes we might be shaken by the past and worrying about the future. Well, it is all nothing but the work of The Fear. The Fear discourages our fighting spirit to keep struggling for the relationship. By then, we have got no choice other than being firm and optimistic.

I know that there are still a lot more of enemies out there that every couple would fight against. However, the good news is, God is too tender and loving that He equips us with some weapons before we get into the warfare. 

Love, Faith, Hope, Courage, Trust, Patience, and Humbleness

These weapons can be powerful and effective enough to win our relationship over the battle JUST IF we know how to use them well. Cheers!